Senin, 12 Oktober 2009

Cerbung

Cerbung :

KISAH ITU

Hari itu adalah awal dari semua kisah yang terjadi dalam hidupku, dimana semua rasa itu telah aku rasakan dan aku temukan disini dan juga bersamanya. Entah memang ini kuasa Illahi yang sudah mempertemukan aku dengannya hingga aku merasakan kebahagiaan bersamanya, kehangatan tatapannya, tajamnya matanya, hingga indahnya senyumannya atau ini memang sebuah rasa yang tertinggal. Aku hanya bisa tersenyum dan meneteskan air mata bila aku mengingat semua kisah yang telah aku lewati bersamanya. Andai aku bisa memutar waktu aku ingin mengatakan sesuatu padanya kalau “ aku ga ingin kehilangan kamu......,” senyum terakhir sebelum perpisahan itu membuatku semakin tak bisa untuk menahan rasa Rindu akan sosoknya. Walau aku sudah berusaha berkali-kali untuk meninggalkan semua tentangnya tapi aku tak bisa untuk menepis rasa Rindu untuk bersamanya. Oh.... Tuhan inikah serpihan sesalku karena aku mengiyakan perpisahan itu.

“ aku HARUS kuat, bukankah teori mengatakan kalau cinta itu ga harus memiliki, jadi aku harus kuat untuk bisa bertahan..........,” kataku sambil mengusap air mataku yang mengalir deras di kedua pipiku.

Oh... Tuhan rasanya hati ini seperti membendung sebuah rasa yang tak tertahankan, ingin rasanya semua yang aku rasa dan yang aku pendam bisa aku keluarkan dihadapannya. Tapi, apa dayaku sosokku sudah digantikan oleh wanita lain yang mengisi hatinya sekarang. Haruskah aku menerobos tembok yang besar itu yang rasanya tak mungkin untuk aku bisa melewatinya. Aku sadar, aku juga tahu aku harus bisa terima kenyataan tapi apakah salah bila aku merasakan kerinduan padanya. Walau kini bukan waktu yang tepat dan dia telah bersama dengan yang lain tapi ada keyakinan dalam hatiku kalau dia akan KEMBALI walau aku ga pernah tahu kapan waktu itu tiba. Keyakinan itu yang bisa membuatku bisa bertahan hingga detik ini, memang terasa konyol tapi itu yang ada di hatiku. Hanya dia yang memegang kunci hatiku, hanya dia.

Satu per satu air mataku mengalir deras di kedua pipiku, saat seperti ini adalah saat dimana aku merasa rapuh. Karena aku ga bisa sedikitpun bisa mengendalikan hatiku, ada pertempuran antara hati dan pikiranku. Hingga aku hanya bisa menangis mendengarnya.

“ aku lebih memilih kehilangan kamu karena itu yang terbaik,”kataya terakhir kali padaku ketika dia memutuskan untuk berpisah dariku. Disaat itu aku hanya bisa terdiam terpaku dengan kata-katanya, entah karena aku terlalu bodoh hingga aku tidak berfikir jauh atau memang disaat itu hatiku bisa menghargai keputusannya.

“ Aie kamu dimana, apakah disana kamu merindukanku,”kataku perlahan.

Rindu ? jika aku bertemu dengannya aku ingin berlari dan memeluknya, ga perduli aku akan berurusan dengan cewenya tapi ketika aku bertemu dengannya hal pertama yang ingin aku katakan hanya “ aku kangen kamu...........,” kapan Tuhan waktu itu tiba, kapan saatnya aku bisa merasakan semua rasa yang dulu pernah tertunda karena perpisahan. Terkadang Aku berfikir aku seperti menanti “Pelangi Di Malam Hari” yang ga akan pernah bisa terjadi tapi entah mengapa hatiku meyakinkan diriku agar aku menunggunya. Apa ini hanya angan-angan belakaku hingga aku menyimpan satu harapan yang diluar dari kesadaranku.

Oh.... Tuhan jika memang rasa itu salah aku mohon lepaskan aku dan segenap hatiku dari bayang-bayangnya. Cukup, aku tersenyum melihat kebahagiaan dia walaupun itu hanya bisa aku lihat dari jauh. Biarkan dia merasakan kebahagiaan yang dulu ga pernah bisa aku berikan seutuhnya hanya untuk dirinya. Akan aku coba untuk mengikhlaskannya dan merelakannya pergi mencari yang terbaik dariku seperti apa yang ia bilang terakhir kali padaku. Jika ini cinta, aku harus bisa merelakan cintaku untuk mencari kebahagiaanya. Bila ini hati yang menyayanginya biarkan dia menemukan yang terbaik dari hatiku. Dan walaupun ini hanya “Pelangi Di Malam Hari” biarkan aku saja yang merasakannya. Aku percaya akan keyakinan dalam hatiku karena hatiku tahu apa yang terbaik untuk diriku walaupun semua orang memberikan nasehat yang menyalahkannya.

Cinta itu apa ? kebahagiaankah atau hanya meninggalkan Luka, mungkin karena aku berada di posisi hati yang terluka hingga aku ga bisa untuk berfikir apa itu cinta ? mengapa semua kerasa palsu akan kebahagiaan dunia, terlalu indah apa memang ini hanya kiasan. Entahlah!

“ Mia..... Mia....,”suara Mama menggema memenuhi ruangan di setiap sudut rumah kami. Kebiasaan Mama bila membangunkan anaknya yang punya kebiasaan susah bangun.

“ Mia.... udah jam berapa nich, katanya kamu ada seminar di kampus,”kata Mama sambil menarik selimutku. Aku tidak bergeming sedikitpun dengan kata-kata Mama, jangankan Mama, teriknya Matahari tidak akan bisa membangunkanku jika aku sudah bertemu bantal tersayangku.

“ Sayang, udah gede gini penyakitnya ga pernah bisa ilang juga, Mama give up dech kalau harus bangunin kamu, mesti kaya gimana lagi ci?”

“ Hmmmmm,”desahku sambil merubah posisiku.

“ Terserah dech kamu mau bangun atau enggak yang jelas Mama udah bangunin kamu, dan udah ngingetin kamu kalau hari ini kamu ada seminar di kampus jangan salahin Mama kalau ada apa-apa....,”

“ Hmmmmmmm,”kataku.

Suara langkah Mama terdengar menuju pintu kamarku, dan menutup pintu kamarku. Aku langsung tertidur pulas pergi ke alam bawah sadarku dimana aku bisa memimpikan hal yang bisa aku inginkan sesuai dengan keinginanku, berbeda dengan kenyataannya yang ga bisa aku atur sesuai dengan keinginanku karena Tuhan sudah mentakdirkan garis hidupku.

Tiba-tiba suara hendphoneku berbunyi, yah... dengan malasnya aku menggerakkan tanganku untuk meraih hendphoneku yang terletak di bawah bantal gulingku. Sengaja aku letakkan disitu agar aku bisa dengan mudah meraihnya.

“ Hmmmmmm,”desahku sambil terus memejamkan mata.

“ Mia,loe dimana sich loe tahu ga sekarang jam berapa udah jam 10.00 loe ga inget kalau kita ada seminar di kampus, Oh God jangan bilang loe masih tidur,” Teriak Laras di ujung telfon.

“ Hmmmm iya....,”kataku dengan malas.

“ Oh... God kena dech loe Mie, hari ini kan loe penanggung jawab buat BEM bisa kena omelan Pak Irwan, inget Mie kumisnya Pak Irwan.....,”kata Laras.

Mendengar kata-kata kumis Pak Irwan tiba-tiba terlintas jelas bayangan Pak Irwan di otakku, hingga aku langsung terbelakak kaget dan langsung meloncat dari tempat tidurku dan melihat jam dindingku yang kini sudah tepat mununjukkan pukul 10.00.

“ Oh God!!!!” kataku.

Aku langsung berlari menuju kamar mandi dan secepat kilat untuk mandi kodok ala Mia, ga perduli aku wangi atau enggak yang penting aku bisa sampai di kampus. Aduh, hari ini bisa menjadi hari yang menyebalkan untukku kalau Pak Irwan tahu hari ini aku telat.

Sementara itu Mama hanya tersenyum sambil menikmati teh manisnya. Sudah hal biasa mendengar suara gaduh dari kamar Mia putri kesayangannya satu-satunya itu bila anak kesayangannya itu baru menyadari kalau dia terlambat bangun.

Brakkkkkk !!!!!!

Sebuah motor terjatuh akibat aku tak melihat spion kananku, karena aku terburu-buru hingga aku tidak menyadari jika ada motor yang ada di sebelah kananku.

“ Wuaaahhhh, ”kataku sambil memukul pelan dahiku.

Pengendara motor itu langsung menghampiriku, dan mengetuk kaca mobilku. Dengan wajah yang polos aku buka kaca mobilku dan tersenyum ke arah pengendara motor itu.

“ Maaf ya Mas saya ga sengaja soalnya saya buru-buru,”kataku sambil cengar-cengir ga jelas.

Pengendara motor itu membuka kaca helmnya, terlihat jelas mata indahnya yang berwarna kecoklatan itu. Belum sempat aku bisa merasakan tatapan tajam matanya ia langsung membentakku.

“ Basi tahu, ga punya mata apa !!!!” katanya sambil menunjukkan jari telunjuknya ke arah wajahku.

Baru kali ini aku ditunjuk orang dengan kasar, darahku langsung mendidih dan aku ga terima aku diperlakukan seperti itu.

“ Eh... biasa aja donk gue kan udah minta maaf, ga perlu nunjuk-nunjuk dech loe,” kataku dengan ketus.

“ Marah lagi loe, yang salah tuch loe jadi loe seharusnya sadar diri,”katanya.

Shitttt !!!!!! siapa nech cowo hanya gara-gara gue ga sengaja nyerempet dia aja lagaknya kaya korban tabrakan berantai aja. Lagian, gue liat dia juga ga kenapa-napa.

Tiba-tiba hendphoneku berbunyi, terlihat jelas nama Laras di layar hendphoneku,

“ Mie loe dimana Pak Irwan udah cemberut aja tuch dia nyariiin loe terus tuch,”

“ Aduh, ya udah gue kesana,”

Ketika aku mau masuk ke dalam mobilku, tiba-tiba saja cowo yang motornya aku serempet itu langsung menarik tanganku dan menghalangiku untuk meninggalkan masalah antara aku dan dia.

“ Ikhhhh ngapaiin sich loe,” teriakku.

“ Loe ga bisa gitu aja donk, loe ga punya mata ya loe mo pergi gitu aja enak aja loe lempar batu sembunyi tangan,”katanya.

“ Agh bodo terserah loe mau bilang apa, nech kartu nama gue, loe dateng ke rumah gue atau loe hubungin gue aja buat nyeleseiin masalah ini.... gue buru-buru,” kataku sambil memberikan kartu namaku di tangannya.

“ Ehhhh tunggu loe ga bisa pergi gitu aja,”teriaknya.

Aku ga perduli cowo itu mau teriak apa terserah yang ada di otakku hanya bagaimana aku bisa sampai di kampus dan meminta maaf atas kelalaianku sebagai penangunggung jawab seminar.

Benar dengan semua pikiran jelek yang dari tadi terus menggangu otakku. Ketika aku menginjakkan kakiku memasuki ruangan seminar, sudah berdiri Pak Irwan di depan pintu.

Arrgghhhh sial ,”kataku dalam hati.

Seakan-akan gerakkan kumisnya itu bikin aku ingin diterkam olehnya, aku hanya memaki diriku sendiri karena ketika rapat BEM kemarin dengan bangga aku mengajukkan diriku untuk menjadi penanggung jawab seminar hari ini. Padahal Laras sudah mengingatkanku agar aku tidak berurusan dengan Pak Irwan.

“ Ikut saya ke ruangan,” katanya dengan nada tegas.

Kira-kira setengah jam Pak Irwan menceramahiku dari A sampai dengan Z, aku hanya bisa tertunduk dan mengatakan maaf. Memang ini salahku, kenapa aku tidak bisa bangun pagi padahal alarm jam sudah aku set untuk membangunkanku jam 6 pagi. Dasar aku saja yang bodoh penyakit lamaku itu susah banget untuk dihilangkan bahkan Mama saja sudah give up menghadapi penyakitku ini.

“ Ikhhhhhhh bete banget hari ini,”kesalku.

Laras yang dari tadi melihat sahabat dari SMA itu hanya memandang dan mengerutkan alisnya. Laras tahu banget situasi saat ini, lebih baik diam dibandingkan komentar karena yang ada bukan bikin sahabatnya itu tenang tapi malah dirinya yang akan dijadikan sasaran empuk Mia buat mengeluarkan emosinya.

“ Akhhhh sial banget tuch Pak Irwan biasa aja keee marahnya jangan bawa-bawa nilai IPK gue yang anjlok semester ini,”kesalku.

Lagi... lagi.... ya memang Pak Irwan adalah satff dosen yang memegang dan menginput data nilai mahasiswa tapi bukan berarti dia tahu dan menghafal semua nilai aku. Wuaahhhh !!!!

“ Mie....,”kata seseorang memanggil namanku dari arah belakang.

Sebodo amad aku lagi ga mood di panggil-panggil, aku terus menggerutu karena kesialan aku hari ini. Oh.... Tuhan mimpi apa gue semalem sampe ngalamin kejadian bertubi-tubi kaya gini.

“ Mie.... Jeffry tuch,”kata Laras sambil menyenggol tanganku.

“ Aghhhh bodo ah gue lagi kesel banget,” kataku tak memperdulikannya.

Tiba-tiba ada seseorang yang memegang pundakku, dan langsung menutup mataku dengan kedua tangannya yang besar dan halus. Aku tahu bau parfum ini, seseorang yang selalu bisa bikin aku nyaman di dekatnya, senyumannya dan postur tubuhnya yang sispek bikin aku selalu menganguminya. Wuahhhhh hanya sebatas mengagumi ga ada salahnya kan hehehe.

Sebuah tangan menoyol kepalaku, hingga aku baru menyadarinya kalau aku sudah senyum-senyum sendiri ketika Jeffry menutup mataku dengan kedua tangannya.

“ Aghhhh sialan loe Ras,”kesalku.

“ Hmmmm giliran ada jeffry aja berubah dech yang tadi’nya kaya harimau betina yang kelaperan eh sekarang berubah jadi sok angel gara-gara ada pawangnya hahahahaha,”ledek Laras padaku yang seketika itu wajahku dan wajah Jeffry langsung memerah karena perkataannya.

“ Apaan sich loe,hehehehe,”kataku sambil senyum-senyum sendiri.

Memang, aku dan jeffry belum punya status apa-apa tetapi yang aku dengar dari anak-anak BEM Jeffry memang lagi PDKT denganku. Awalnya aku ga percaya orang sekeren dan seganteng Jeffry suka sama aku yang selebor, ceroboh, dan suka mandi kodok ini hehehe. Tapi, disyukurin aja lah jarang-jarang kan aku disukaiin sama Jeffry yang kelasnya di atas aku.

“ Kenapa senyum-senyum sendiri lagi mikirin apa,?”kata Jeffry yang langsung memperhatikan aku.

Dipandangi seperti itu bikin aku jadi salah tingkah dan wajahku langsung memerah di buatnya.

“ Oh... Tuhan senyum pipitnya itu loh ughhhh ga nahan hahahahaha,”kataku dalam hati.

“ Hahahahahahahah pegangin Jeff nanti Mia bisa terbang,”ledek Laras yang langsung tertawa melihat salah tingkahku.

“ hem, Laras,”kataku.

Jeffry langsung tertawa melihat tingkah lakuku yang terlihat salah tingkah di dekatnya.

“ Sial, dia tahu lagi gue salting argggghhhh awas loe Ras gue tendang loh ikhhhhh malu banget dech,”kataku bergumam dalam hatiku.

“ Hmmmm loe udah makan belum Mie...,”tanyanya padaku.

“ Aihh aihhhh belum chayank makanya gue berharap loe ngajakin gue candilight dinner,” harapku dalam hati.

“ Hahahahaha ga usah ditawarin Jeff emang dia pastinya nungguiin loe ko hahahaha,” Ledek Laras.

“ LARAS !!” teriakku.

Aku mengejar Laras yang sudah berlari meghindari jitakanku, Ughhhh pokoknya ga ampun lagi dech Ras gue jitak loe !!!!. Jeffry hanya menggelengkan kepalanya dan tertawa terbahak-bahak melihat tingkah lakuku yang seperti anak kecil. Tapi, karena itu cowo sekelas Jeffry yang notabennya mampu menggaet cewe-cewe yang supermodel malah tertarik sama aku yang biasa-biasa aja. Wualah piye toh !!!.

Suara Vidi aldiano dengan lagunya Pelangi di Malam Hari terdengar jelas di telingaku. Sebuah privat number di layar hendphoneku. Aku duduk di depan beranda rumahku dan mengangkat telfon itu.

“ Syapa ya,”pikirku.

Kenapa jadi deg-degan gini ya, aneh !!!.

“ Hallo,”kataku.

“ Hallo,”kata orang diseberang sana.

“ Syapa nich,”kataku.

“ Bener ini nomornya Almia Cinta Kirana,”katanya.

“ waduhhh dia tahu nama gue, siapa ya....,”kataku dalam hati.

“ Mank’na mo ngapaiin nyariin gue,”

“ Oh ini loe, cewe yang ga punya sopan santun eh loe masih punya utang sama gue,” ketusnya.

“ Ikhhh sial siapa loe ga kenal langsung marah-marah aja sabar pak lagi masa PMS yak,”

“ Aghhh pokoknya gue ga mau tahu loe harus ganti semua kerugian gue,”

“ Waiiitt waitttt sabar loe siapa dulu gila gila gila gue harus ganti semua kerugian loe lagian emangnya gue ngapaiin loe ampe segitunya, nyantai bos,”balasku.

“ Ohhh emang loe ga lulus SD ya.... kasian amad udah ga punya sopan santun terus pikun lagi,”

“ Aihhhh sial loe ngataiin gue emangnya loe siapa punya hak buat bilang kaya gitu sama gue,”

“ Gue orang yang loe tabrak tadi pagi INGET loe !!!!”

“ Aihhhh kena dech gue, kenapa tadi gue kasih kartu nama gue akhhhh sial gue dagh,” kataku dalam hati.

“ Besok gue tunggu di taman deket rumah loe jam 1 siang, ga pake ngaret,” katanya cepat.

“ Woyy tunggu dulu enak aja loe hm... besok besok besok gue ada kegiatan di kampus jadinya ga bisa,”kataku terbata-bata mencari alasan untuk bisa menghindari kesalahanku.

“ Aghh ga usah pake ngibul dech loe,mana ada kampus yang buka hari Minggu,”katanya.

“ Aghhhh MINGGU,”kataku kaget.

“ Aduh, gue ketauuan boong dech arghhh gimana coba,” kataku dalam hati.

Tuutututuuuuuttttt, sambungan telfon terputus begitu saja tanpa belum sempat aku mengakhiri dan memberikan alasan.

“ Sial, pake di matiin segala lagi wuahhh sial... sialll gue SIALLLL,”teriakku.

“ Miaaaaaa, udah malem teriak-teriak gitu,”teriak Mama dari bawah anak tangga.

Uppsss lupa kalo udah jam 10 malam. “ Maaf Ma”

Sinar Matahari yang terang seakan mencubit diriku agar segera bangun dari tidurku, semilir angin yang masuk dalam celah-celah ventilasi kamarku membuatku semakin menikmati tidurku walaupun aku baru tertidur pulas jam 3 pagi. Gara-gara cowo itu membuatku ga bisa tidur,aku sibuk mondar-mandir memutar otak untuk memberikan alasan pada cowo rese itu. Arrrggghhhhh sial !! biasanya hari Minggu begini aku bisa Hang Out sama temen-temen, gara-gara cowo itu bisa bikin hari Mingguku seperti NERAKA !!!! awas aja kalau aku ketemu dia akan aku cincang dan aku gantung di patung taman.

“ Kusut amad sich anak Mama nech,”kata Mama sambil mencium pipiku.

“ Hmmmmm,”kataku pelan.

Di meja makan Ayah sedang asyik membolak-balikan korannya menikmati suatu berita yang menarik perhatiannya hingga dia lupa kalau makanannya sudah siap di hadapannya. Namanya juga Ayah ga bisa lepas dari koran dan berita nasional apalagi yang berkaitan dengan terorisme. Kata Ayah “ Terorisme itu harus di bantai,”. Hm, aku hanya bisa memandangi ayah yang sekarang di wajahnya sudah dipenuhi dengan kerutan di sekitar matanya. Ga terasa waktu berputar begitu cepat hingga aku sudah dewasa seperti ini.

“ Oh ya Mie, ada yang ngirimin kamu bunga tuch,” kata Mama yang langsung mengedipkan mata berusaha untuk menggodaku.

“ Masa sich Ma dari syapa tumben banget,”kataku.

“ Iya juga ya terakhir kamu dapat kiriman bunga kan dari Aie.....,” kata Mama yang langsung berhenti untuk melanjutkan perkataannya.

“ Mama,” kata Ayah tiba-tiba.

Aie... seharusnya nama itu tidak perlu lagi untuk disebutkan dihadapanku. 2 tahun sudah dia meninggalkanku hanya demi wanita itu, sudah 2 tahun juga semua aku lalui sendiri dan 2 tahun sudah aku berusaha untuk melupakan dan menghapus bayangannya dari ingatanku. Aku tidak ingin mengingatnya apalagi membuka lagi luka lama yang dulu, cukup sudah hatiku patah dan cukup sudah luka itu menganga lebar dihatiku. Masih teringat jelas dia lebih memilih wanita itu dibandingkan aku yang sudah menemaninya hingga 2,5 tahun. Dibelakangku dia ngeduaiin aku dengan wanita itu. Yah, lagipula apa yang aku lakukan ga akan penah bisa dia terima, karena hatinya bukan untukku. Dia hanya memberikan status palsu untukku. Cintanya hanya ilusi dan semu, kata-kata sayang dan janjinya hanya angan belaka. Kini, semua sudah pergi meninggalkan luka yang perih.

“ Ma... aku ke kamar dulu,” kataku sambil berjalan meninggalkan Ayah dan Mama.

“ Tapi, sayang ....,”

Ayah langsung menghalangi Mama yang berjalan untuk mengejarku.

Aku hanya bisa menangis sambil memeluk boneka pemberian dari dia, hanya itu yang aku punya dari kenangan terindah yang tertinggal. Aku sadar dia bukan milikku lagi, walaupun hatiku terasa sakit karena pengkhianatan itu tapi harus aku akui aku masih sayang dia. Walaupun dia tak pernah tahu itu, aku rindu akan dirinya yang selalu bisa membuatku merasa nyaman.

Hanya ada kata” Mengapa” yang selalu ada di kepalaku, sejuta pertanyaan memenuhi pikiranku. Kadang aku ga pernah mengerti tentang dirinya, aku menyayanginya dengan setulus hatiku tapi mengapa dia lebih memilih untuk kehilangan aku untuk selamanya. Semua udah aku serahkan padanya tapi itu ga bisa membuat dia tetap bisa bertahan disampingku. Katanya “ ini yang terbaik untukku” tapi mengapa dia memilih cewe itu. Adilkah ini untukku, aku bisa menerima dia dekat sama cewe manapun tapi mengapa dia harus dekat sama cewe selingkuhannya. Mengapa Aie ?

“ Ya Aie semua terbaik kan untuk aku, aku tahu itu.... aku ga akan ganggu kamu apalagi menyentuh kebahagiaan kamu biarkan semua kenangan itu hilang dengan sendirinya....“

Hanya aku yang tahu bagaimana sakitnya perasaanku, walau 2 tahun sudah aku berjuang keras untuk melupakannya tapi aku masih disini. Di tempat ini, walaupun dia tak pernah tahu itu.

Bersambung

*******

By : Fenny_aya


Menteri Keuangan menetapkan sanksi pembekuan atas izin usaha atas 8 Akuntan Publik (AP) dan Kantor Akuntan Publik (KAP). Atas dasar peraturan Menteri

Jakarta, (19/9/09) - Menteri Keuangan menetapkan sanksi pembekuan atas izin usaha atas 8 Akuntan Publik (AP) dan Kantor Akuntan Publik (KAP). Atas dasar peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik.
Sebagian dari mereka terkena sanksi karena belum mematuhi Standar Auditing (SA) - Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP).
Inilah 8 KAP yang dibekukan :
1.AP Drs Basyiruddin Nur yang dikenakan sanksi melalui Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor: 1093/KM.1/2009 tanggal 2 September 2009. Yang Bersangkutan telah dikenakan sanksi pembekuan selama tiga bulan dikarenakan belum sepenuhnya mematuhi Standar Auditing (SA)-Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dalam pelaksanaan audit umum atas laporan keuangan konsolidasi PT Datascrip dan anak perusahaan tahun buku 2007.

2.AP Drs Hans Burhanuddin Makarao yang dikenakan sanksi melalui KMK Nomor: 1124/KM.1/2009 tanggal 9 September 2009. Karena belum sepenuhnya mematuhi SA-SPAP dalam pelaksanaan audit umum atas laporan keuangan PT Samcon tahun buku 2008, karena dinilai berpotensi mempengaruhi Laporan Auditor Independen dan dikenakan sanksi pembekuan selama tiga bulan.

3.AP Drs Dadi Muchidin melalui KMK Nomor: 1140/KM.1/2009 tanggal 4 September 2009. sesuai dengan ketentuan Pasal 71 ayat (3) Peraturan Menteri Keuangan bahwa izin AP, Pemimpin KAP dibekukan apabila izin usaha KAP dibekukan, yang bersangkutan dikenakan sanksi pembekuan selama tiga bulan.

4.KAP Drs Dadi Muchidin melalui KMK Nomor: 1103/KM. 1/2009 tanggal 4 September 2009, dengan sanksi pembekuan selama tiga bulan karena KAP tersebut telah dikenakan sanksi peringatan sebanyak 3 (tiga) kali dalam jangka waktu 48 (empat puluh delapan) bulan terakhir. Dan bahkan, KAP Drs Dadi Muchidin masih melakukan pelanggaran berikutnya sampai saat ini, yaitu tidak menyampaikan laporan tahunan KAP tahun takwin 2008.

5.KAP Matias Zakaria melalui KMK Nomor: 1117/KM.1/2009 tanggal 7 September 2009, selama tiga bulan karena KAP tersebut telah dikenakan sanksi peringatan sebanyak 3 (tiga) kali dalam jangka waktu 48 (empat puluh delapan) bulan terakhir. Alasan serupa juga terjadi pada KAP Matias Zakaria yang tidak menyampaikan laporan tahunan KAP tahun takwin 2007 dan 2008.

6.KAP Drs Soejono melalui KMK Nomor: 1118/KM.1/2009 tanggal 7 September 2009, selama tiga bulan karena KAP tersebut telah dikenakan sanksi peringatan sebanyak 3 (tiga) kali dalam jangka waktu 48 (empat puluh delapan) bulan terakhir.Dan dilaporkan saampai saat ini yang bersangkutan tidak melaporkan KAP atas tahun takwin, dengan jangka waktu yang lebih lama, yaitu sejak 2005-2008.

7.KAP Drs Abdul Azis B. melalui KMK Nomor: 1119/KM.1 /2009 tanggal 7 September 2009, selama tiga bulan karena KAP tersebut telah dikenakan sanksi peringatan sebanyak tiga kali dalam jangka waktu 48 (empat puluh delapan) bulan terakhir. Sampai saat ini, KAP Drs Abdul Azis juga melakukan pelanggaran berikutnya, yaitu tidak menyampaikan laporan tahunan KAP tahun takwin 2005, 2007, dan 2008.

8.KAP Drs M. Isjwara melalui KMK Nomor: 1120/KM.1/2009 tanggal 7 September 2009, selama tiga bulan, karena KAP tersebut telah dikenakan sanksi peringatan sebanyak tiga kali dalam jangka waktu 48 (empat puluh delapan) bulan terakhir. KAP Drs M. Isjwara sampai saat ini masih juga melakukan pelanggaran berikutnya yaitu tidak menyampaikan laporan tahunan KAP tahun takwin 2007 dan 2008.

Sumber : http :// www.inilah.com

Komentar :
Menurut saya, 8 KAP yang dibekukan oleh Menteri Keuangan lebih dikarenakan sebagian KAP tersebut belum mematuhi Standar Auditing (SA) - Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Seperti halnya tidak melaporkan Laporan Keuangan atas Klien mereka, yang dinilai berpotensi berpengaruh cukup signifikan terhadap Laporan Auditor Independen. Selain itu, sebagian KAP dibekukkan karena sesuai dengan ketentuan Pasal 71 ayat (3) Peraturan Menteri Keuangan bahwa izin AP Pemimpin KAP dibekukan apabila izin usaha KAP dibekukan. Para KAP ini dicabut izin pembekuan selama 3 bulan, setelah sebelumnya dikenakan peringatan sebanyak 3 kali dalam jangka waktu 48 bulan terakhir dan sampai saat ini. Seharusnya adanya penanganan yang lebih efektif dan efisien dalam mengukur kinerja Para AP dan KAP, sehinggga tidak adanya kejadian yang mengakibatkan kerugian untuk Para Klien dan juga lebih mematuhi Standar Auditing (SA) dan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) seorang Akuntan. Sehingga Akuntan Publik memiliki Tanggung Jawab terhadap profesinya dan memiliki Integritas yang tinggi.

Presepsi Layak atau Tidaknya Akuntan Publik menerima Parcel

Kode etik akuntan Indonesia memuat delapan prinsip etika sebagai berikut : (Mulyadi, 2001: 53)

  1. Tanggung Jawab profesi

Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.

Sebagai profesional, anggota mempunyai peran penting dalam masyarakat. Sejalan dengan peran tersebut, anggota mempunyai tanggung jawab kepada semua pemakai jasa profesional mereka. Anggota juga harus selalu bertanggungjawab untuk bekerja sama dengan sesama anggota untuk mengembangkan profesi akuntansi, memelihara kepercayaan masyarakat dan menjalankan tanggung jawab profesi dalam mengatur dirinya sendiri. Usaha kolektif semua anggota diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan tradisi profesi.

  1. Kepentingan Publik

Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukan komitmen atas profesionalisme.

Satu ciri utama dari suatu profesi adalah penerimaan tanggung jawab kepada publik. Profesi akuntan memegang peran yang penting di masyarakat, dimana publik dari profesi akuntan yang terdiri dari klien, pemberi kredit, pemerintah, pemberi kerja, pegawai, investor, dunia bisnis dan keuangan, dan pihak lainnya bergantung kepada obyektivitas dan integritas akuntan dalam memelihara berjalannya fungsi bisnis secara tertib. Ketergantungan ini menimbulkan tanggung jawab akuntan terhadap kepentingan publik. Kepentingan publik didefinisikan sebagai kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani anggota secara keseluruhan. Ketergantungan ini menyebabkan sikap dan tingkah laku akuntan dalam menyediakan jasanya mempengaruhi kesejahteraan ekonomi masyarakat dan negara.

Kepentingan utama profesi akuntan adalah untuk membuat pemakai jasa akuntan paham bahwa jasa akuntan dilakukan dengan tingkat prestasi tertinggi sesuai dengan persyaratan etika yang diperlukan untuk mencapai tingkat prestasi tersebut. Dan semua anggota mengikat dirinya untuk menghormati kepercayaan publik. Atas kepercayaan yang diberikan publik kepadanya, anggota harus secara terus menerus menunjukkan dedikasi mereka untuk mencapai profesionalisme yang tinggi.

  1. Integritas

Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.

Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan profesional. Integritas merupakan kualitas yang melandasi kepercayaan publik dan merupakan patokan (benchmark) bagi anggota dalam menguji keputusan yang diambilnya.

Integritas mengharuskan seorang anggota untuk, antara lain, bersikap jujur dan berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa. Pelayanan dan kepercayaan publik tidak boleh dikalahkan oleh keuntungan pribadi. Integritas dapat menerima kesalahan yang tidak disengaja dan perbedaan pendapat yang jujur, tetapi tidak menerima kecurangan atau peniadaan prinsip.

  1. Objektivitas

Setiap anggota harus menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya. Obyektivitasnya adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip obyektivitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau dibawah pengaruh pihak lain.

  1. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional

Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan berhati-hati, kompetensi dan ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan profesional pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh manfaat dari jasa profesional dan teknik yang paling mutakhir. Hal ini mengandung arti bahwa anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan jasa profesional dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya, demi kepentingan pengguna jasa dan konsisten dengan tanggung jawab profesi kepada publik.

Kompetensi diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman. Anggota seharusnya tidak menggambarkan dirinya memiliki keahlian atau pengalaman yang tidak mereka miliki. Kompetensi menunjukkan terdapatnya pencapaian dan pemeliharaan suatu tingkat pemahaman dan pengetahuan yang memungkinkan seorang anggota untuk memberikan jasa dengan kemudahan dan kecerdikan. Dalam hal penugasan profesional melebihi kompetensi anggota atau perusahaan, anggota wajib melakukan konsultasi atau menyerahkan klien kepada pihak lain yang lebih kompeten. Setiap anggota bertanggung jawab untuk menentukan kompetensi masing masing atau menilai apakah pendidikan, pedoman dan pertimbangan yang diperlukan memadai untuk bertanggung jawab yang harus dipenuhinya.

  1. Kerahasiaan

Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya. Kepentingan umum dan profesi menuntut bahwa standar profesi yang berhubungan dengan kerahasiaan didefinisikan bahwa terdapat panduan mengenai sifat sifat dan luas kewajiban kerahasiaan serta mengenai berbagai keadaan di mana informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dapat atau perlu diungkapkan. Anggota mempunyai kewajiban untuk menghormati kerahasiaan informasi tentang klien atau pemberi kerja yang diperoleh melalui jasa profesional yang diberikannya. Kewajiban kerahasiaan berlanjut bahkan setelah hubungan antar anggota dan klien atau pemberi jasa berakhir.

  1. Perilaku Profesional

Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Kewajiban untuk menjauhi tingkah laku yang dapat mendiskreditkan profesi harus dipenuhi oleh anggota sebagai perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa, pihak ketiga, anggota yang lain, staf, pemberi kerja dan masyarakat umum.

  1. Standar Teknis

Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, anggota mempunyai kewajiban untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas. Standar teknis dan standar professional yang harus ditaati anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Internasional Federation of Accountants, badan pengatur, dan pengaturan perundang-undangan yang relevan.

http://muttaqinhasyim.wordpress.com/2009/06/29/kode-etik-akuntan/

Komentar :

Menurut UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Nomor 20 tahun 2001, Pasal 12b Ayat 1 menyebutkan, gratifikasi, pemberian dalam arti luas, adalah suap jika berhubungan dengan jabatan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya. Parsel, atau pemberian hadiah kepada pejabat saat lebaran, oleh rekanan atau bawahan, masuk kategori suap. Sanksi bagi pelanggar luar biasa berat. Pasal 12b UU itu mengancam pelanggarnya dengan sanksi penjara seumur hidup atau paling singkat empat tahun dan paling lama 20 tahun serta denda minimal Rp 200 juta dan paling banyak Rp satu miliar. Dari sisi etika Bagaimana dengan penerima parsel yang bukan dari kalangan pegawai negeri? Hingga kini, belum ada undang-undang yang mengaturnya. Sehingga, tidak layak rasanya seorang Akuntan Publik menerima Parcel dari kalangan tertentu apapun dengan alasannya. Seharusnya, semua pemberian hendaknya wajar dan dalam batas kepatutan. Sehingga, tidak adanya ketidakseimbangan antara satu dengan yang lainnya, dan juga tidak melanggar Kode Etik Akuntan Indonesia yang berlaku.